Monday, March 26, 2012

Konsert Rhythm Of the Soul: Di Bawah LangitMu

,
Konsert Rhythm Of the Soul: Di Bawah LangitMu
Merupakan satu inisiatif yang cukup berbeza apabila iLuvIslam Radio bakal menganjurkan konsert yang bertajuk “Rhythm Of The Soul: Di Bawah Langit Mu”, Satu langkah positif yang akan mencorakkan lagi perkembangan muzik Nasyid yang telah terpinggir sejak kebelakangan ini . Namun, ada kelainan yang ingin mereka tampilkan kali ini, tidak seperti konsert nasyid yang biasa diadakan di segenap pelusuk negara. Konsert ini bakal diadakan pada 20 dan 21 April 2011 bertempat di Dewan  Muktamar, Pusat Islam Kuala Lumpur. Mengambil konsep zikir sebagai tema konsert ini merupakan satu kelainan dan pertama kali diadakan di Malaysia
Konsert ini bakal menampilkan  penyanyi lagu dakwah terkenal Indonesia iaitu Opick, juga merupakan komposer lagu ‘Dealova’ nyanyian Once. Penyanyi yang terkenal dengan lagu ‘Ketika Cinta Memanggil’ juga di nyanyikan oleh Dato’ Siti Nurhaliza ini bakal bergabung dengan beberapa figura besar yang bakal muncul sama. Menariknya, konsert ini mencipta satu kelainan apabila konsep zikir menjadi tema utama dalam persembahan kali ini. Lima figura besar tanah air yang terkenal dengan kemerduan album-album zikir mereka, Hafiz Hamidun, Ustaz Dzulkarnain, Ustaz Amal, Hazamin Inteam dan Munif Hijjaz turut terlibat dalam persembahan selama dua malam ini. Menurut kenyataan yang diterbitkan di dalam laman web mereka (www.konsert-ros.com), Diantara objektif konsert tersebut ialah Menggalakkan ummat Islam untuk setiasa berzikir dan bertasbih kepada Allah. Menurut mereka lagi, Zikir adalah suatu jalan untuk mendekatkan kita dengan Allah dan menjadikan kita selalu diingat Tuhan kita walaupun berada di dalam sebuah konsert. Tiket konsert berharga RM89 dan RM149 boleh didapati di laman web mereka, www.konsert-ros.com atau dengan menghubungi talian 03-55232853

Saturday, March 10, 2012

pada 25hb yang lepas

,









Arakian..kawen dah duha..ngee..x de cite tp gmbr byk..selamat menghadapi bahtera kehidupan bersama insan tersayang...

Didee tq for the 'awesome' picture

Friday, March 2, 2012

Memberi Hadiah

,

Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak jarang terjadi perselisihan dan pertikaian antara sesama mereka. Terkadang perselisihan tersebut akan bertambah tajam jikalau tidak segera ditangani dan dicarikan solusi. Terlebih lagi adanya syaitan ‘sang musuh abadi’ yang tidak akan rela bila kaum muslimin hidup rukun, damai dan saling mencintai. Setiap waktu ia akan berusaha untuk menciptakan konflik dan menyulutnya diantara kaum muslimin.

Islam, telah mengajarkan segala kebaikan bagi para pemeluknya. Termasuk dalam hal ini adalah mengajarkan bagaimana cara menghilangkan sikap permusuhan dan sekaligus menciptakan rasa saling cinta. Salah satu caranya adalah dengan saling memberikan hadiah antara sesama mereka. Berikut ini ada sedikit pembahasan mengenai hadiah, semoga dapat bermanfaat.


Hukum Memberi Hadiah

Hukum memberi hadiah asalnya adalah boleh ketika tidak ada penghalang dalam syariat. Namun hukum asal tersebut dapat berubah menjadi sunnah ketika hadiah ini diberikan dalam rangka untuk mewujudkan perdamaian serta menciptakan rasa saling sayang dan cinta antara sesama muslim. Hadiah juga dianjurkan apabila diberikan dengan tujuan untuk membalas hadiah. Berubah pula hukum boleh tersebut menjadi haram apabila hadiah itu dari sesuatu yang haram atau dengan tujuan yang haram. Perintah untuk saling memberikan hadiah telah disebutkan dalam sunnah Rasulullah , di antaranya adalah sabda beliau  dari sahabat Abu Hurairah :
Salinglah memberi hadiah antara kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.“ [H.R. Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani ].


Hukum Menerima Hadiah
Menerima hadiah menurut pendapat yang kuat adalah wajib, dengan catatan hadiah tersebut adalah hadiah yang mubah dan tidak ada penghalang dalam pandangan syariat yang bisa dijadikan alasan untuk menolak hadiah.
Kewajiban untuk menerima hadiah tersebut telah diperintahkan, bahkan dilakukan sendiri oleh Rasulullah . Dari Abdullah bin Mas’ud , bahwa Rasulullah  bersabda yang artinya, “Penuhilah undangan, janganlah kalian menolak hadiah dan janganlah pula kalian memukul kaum muslimin.” [HR Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani ].
Juga disebutkan dari Abu Hurairah  bahwa Rasulullah  bersabda yang artinya,“Barangsiapa yang Allah berikan kepadanya sesuatu dari harta ini (hadiah) dengan tanpa meminta-minta maka hendaknya ia menerimanya, karena itu adalah rezeki yang Allah berikan kepadanya.” [H.R. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani  dalam Shahih At Targhib].

Bila Boleh Menolak Hadiah?

Kewajiban untuk menerima hadiah bukan berarti mutlak harus dilakukan, namun dibolehkan untuk tidak menerimanya apabila ia memiliki alasan yang sesuai dengan syariat. Rasulullah  pun pernah pula menolak hadiah dengan alasan tertentu. Di antara alasan bolehnya menolak hadiah:
  1. Karena adanya larangan untuk menerimanya dengan sebab syariat.
Dari As-Sha’ab bin Jatsamah  bahwa beliau suatu saat memberi hadiah kepada Nabi  berupa daging kuda zebra, tetapi Rasulullah  menolak hadiah tersebut. Maka berubahlah rona muka sahabat tersebut, melihat hal ini Rasulullah  bersabda yang artinya, “Saya tidak menerima hadiah tersebut kecuali sebabnya saya sedang dalam keadaan Ihram” [H.R. Bukhari dan Muslim]. Dalam riwayat ini beliau tidak menerima hadiah tersebut kerana beliau dalam keadaan haji, sedangkan orang yang haji tidak diperbolehkan untuk makan dari haiwan buruan, dan kuda zebra dalam hadits ini adalah haiwan buruan.
  1. Kerana uzur (alasan tertentu).
Dari Abdullah bin Abbas  bahwa suatu saat bibinya yaitu Ummu Hafid memberi hadiah kepada Nabi   berupa: susu kering, minyak samin serta adhab ( sejenis biawak yang hidup di padang pasir, dan makanan pokoknya adalah tumbuhan), maka beliau memakan susu kering, minyak samin dan menolak adhab.” [H.R. Al Bukhari dan Muslim].
Dalam hadits ini Rasulullah  menolak untuk memakan adhab. Adhab adalah makanan yang biasa dimakan oleh kaum Anshar namun tidak biasa dimakan oleh penduduk Mekah, sehingga beliau merasa risih untuk memakannya walaupun tidak diharamkan.
  1. Menolaknya kerana khawatir mudharat yang akan menimpanya.
Dari Abu Hurairah  bahwa Rasulullah  bersabda yang artinya, “Demi Allah, setelah tahun ini aku tidak akan menerima hadiah kecuali dari orang-orang yang berhijrah, orang Quraisy, orang Anshar, orang Daus, atau orang Tsaqafy.” [H.R. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani ].

Penolakan beliau atas hadiah selain dari orang-orang yang tersebut ini disebabkan karena sebelumnya ada seorang Arab Badwi yang memberikan hadiah kepada Nabi . Merupakan kebiasaan mereka adalah memberikan hadiah dalam rangka untuk mendapatkan balasan yang lebih baik. Maka Rasulullah  memberikan hadiah kepada orang ini dengan sesuatu yang dimampui Nabi . Namun orang ini marah dan tidak terima, sampai akhirnya Nabi  memberi dengan kadar yang diinginkan orang tersebut. Maka, di sini dapat diambil pelajaran bahwa kita boleh menolak hadiah atau pemberian jika hal tersebut akan memberikan kemudharatan kepada kita atau akan menjadikan rendah orang yang menerima hadiah tersebut.
Demikian sekilas mengenai hadiah dan hukum-hukumnya, semoga kita dapat memetik manfaat darinya. Wallahu a’lam[hammam].

Maraji’:   Ahkamul Hadiah fil Islam karya ………..>>>>>>>>>>>>>>>>>
Syarah Shahih Adabul Mufrad karya Husain bin ‘Audah Al ‘Awaisyiah .


 

aShiTaNo sEnSeI Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates